Alor 1 September 2025 RedaksiDaerah.Com– Kepedihan warga Taman Mataru makin dalam menyaksikan pelayanan kesehatan di Puskesmas setempat yang kian menurun. Dokter Budiyono, yang selama ini jadi andalan pengobatan warga, ternyata hanya hadir di Puskesmas satu bulan sekali. Kondisi ini membuat banyak pasien dan tenaga medis kesulitan menghadapi berbagai kebutuhan kesehatan yang tak bisa ditunda, apalagi bagi pasien gawat darurat.

Para tenaga kesehatan di puskesmas mengaku seringkali kewalahan karena dokter tidak hadir di lokasi. Mereka harus mengandalkan konsultasi via WhatsApp untuk mendapatkan arahan medis saat menghadapi pasien yang memerlukan penanganan cepat. "Bayangkan saja, penanganan pasien darurat harus menunggu balasan WA dokter yang tidak ada di tempat. Ini jelas berbahaya dan sangat menghambat keselamatan pasien," keluh seorang petugas medis yang enggan disebutkan namanya.

Kekecewaan masyarakat makin memuncak karena mereka merasa hak atas pelayanan kesehatan yang layak terabaikan. “Kami bukan hanya ingin dokter hadir rutin, tapi juga siap siaga memberikan pelayanan yang cepat dan efektif. Dokter yang cuma datang sebulan sekali bahkan tiga empat bulan sekali jelas tidak cukup. Puskesmas itu harus jadi tempat layanan kesehatan penuh waktu,” Ungkap nixson mamani dengan nada penuh kekecewaan.

Masyarakat mendesak Dinas Kesehatan dan Pemkab segera mengambil tindakan nyata dengan menggantikan dokter Budiyono dengan tenaga medis yang bisa berkomitmen melayani penuh waktu. Penempatan dokter yang lebih responsif dianggap sangat penting demi menjaga kesehatan dan keselamatan warga Taman Mataru yang selama ini bergantung pada Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan utama.

Kondisi ini juga menjadi peringatan keras bagi pemerintah daerah agar lebih memperhatikan manajemen SDM kesehatan supaya pelayanan publik tidak terhambat dan masyarakat tidak menjadi korban dari kebijakan yang kurang responsif.

Editor : Airon Salek