2 Nov 2021, 202 View
Oleh Labai Korok Piaman
Sumpah Pemuda yang pernah dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertepatan dengan Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2 di Jakarta. Waktu itu, para pemuda mendeklarasikan, pemuda berkomitmen tentang keberadaan "Satu Tanah Air" dengan "Satu Bangsa" yang mempunyai "Satu Bahasa yaitu Indonesia"
Sumpah Pemuda itu sebagai penemuan kembali identitas bangsa Indonesia dan akumulasi persamaan rasa bersama penderitaan pada masa kolonialisme Belanda dahulu. Sehingga Sumpah Pemuda tersebut sebagai pemersatu Pemuda dari sabang sampai meroke.
Sebelum Sumpah Pemuda ini lahir, beberapa abad sebelumnya Nusantara ini dahulunya pernah jaya dengan dua kerajaan besarnya yaitu Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit yang membentuk persekutuan hidup sosial dengan mempersatukan seluruh penduduk nusantara dalam sebuah negara tersirat melalui semboyan "Bhineka Tunggal Ika".
Sekarang Penulis lihat sejarah satu kesatuan seperti diuraikan diatas tidak lagi ditemukan di Pemuda Sumatera Barat. Pemuda Sumatera Barat sudah terpecah menjadi dua kelompok, dua kubu DPD KNPI Sumbar. Penulis selaku salah satu Ketua Umum Organisasi Pemuda Sumbar sangat menyayangkan adanya dualisme Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tersebut.
Sekarang sudah hadir DPD KNPI Sumbar, yang dipimpin oleh Dony Harsiva Yandra selaku Ketua Umum DPD KNPI Sumbar dengan SK Nomor. KEP 085/DPP KNPI/X/2021. Mereka mengatakan bahwa KNPI dengan Ketua Umum DPP KNPI Haris Prama. SH ini yang sah sesuai keputusan Mengkumham.
Sedang satu sisi DPD KNPI Sumbar versi Fadli Amaran selaku Ketua Umum DPD KNPI Sumbar masih belum berakhir masa jabatan tidak sah. Penulis secara oraganisasi bingung, heran mana yang benar secara kelembaga negara, sah diakui dan bisa dilibatkan secara formal di Pemerintah Propinsi.
Dualisme KNPI Pusat ini dahulu pernah terjadi dizaman Bung Adib Alfikri sebagai Ketua Umum DPD KNPI Sumbar yaitu ada versi Aziz Samsudin dan ada versi Ahmad Doli. Tapi dengan kehebatan kepemimpinan Bung Adib waktu itu, Sumbar tetap satu KNPI sesuai dengan komitmen Sumpah Pemuda.
Penulis dalam tulisan ini, selaku aktivis organisasi kepemudaan, termasuk organisasi masyarakat menghimbau kepada dua pihak DPD KNPI Sumbar versi Dony, maupun Fadli Amran sekarang Walikota Padang Panjang untuk duduk bersama menyatukan Pemuda Sumatera Barat ini. Malu Pemuda Sumbar pecah.
Jangan biarkan perpecahan Pemdua Sumbar terjadi seperti di Jakarta/Pusat. Apalagi besok momen Sumpah Pemuda, dimana Pemuda wajib satu padu dibingkai dengan heroiknya nilai perjuanga Pemuda 1928 tersebut. Untuk itu Gubernur Sumatra Barat agar merangkul dua kubu ini, dua KNPI baik versi Fadli Amaran maupun versi Donny untuk menyatukan diri.
Kepada Dinas Pemuda dan Olahraga, selaku petugas Pemprov yang menjadi mitra DPD KNPI Sumbar selama ini agar netral dengan dualisme KNPI ini, jangan dukung l-mendukung satu pihak/kelompok. Dorong KNPI dualisme ini bersatu. Jika ada alokasi dana kesatu pihak KNPI Sumbar, tolong dihentikan atau stop dicairkan untuk keadilan bersama. Biar adil diberi semuanya.
Penulis selaku Ketua Umum Garda Keadilan Sumbar akan membantu mewujudkan kebenaran, maka kedepan Pemuda Sumbar harus sesuai dengan Sumpah Pemuda, KNPI Sumbar harus satu.[*].
0
0
0
0
0
0