Opini

1 Agt 2025, 45 View

Saatnya KONI Sumbar Menempuh Jalan Baru

Oleh: Pax Alle (William Nursal Devarco)

Founder SPORTY Indonesia

 

Pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat kembali menjadi sorotan hangat publik. Lebih dari sekadar pergantian posisi, dinamika pemilihan ini seharusnya menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap arah dan kualitas kepemimpinan olahraga daerah yang selama ini berjalan.

 

Sebagai seseorang yang telah lama berkecimpung dalam dunia pembinaan bakat/talent, event, dan jurnalis olahraga, saya melihat bahwa KONI Sumbar sedang berada di titik kritis. Layaknya jalan utama yang telah terlalu lama dipakai tanpa perbaikan berarti, kepemimpinan yang ada saat ini menunjukkan banyak tanda keausan. Stagnasi prestasi, lemahnya pembinaan, hingga minimnya inovasi dan transparansi adalah suara yang menggema dari berbagai sudut lapangan—bukan sekadar bisik-bisik warung kopi, tapi teriakan diam para pegiat olahraga yang muak dengan keadaan.

 

Pertanyaannya sederhana:

Sampai kapan kita harus bertahan di jalur yang sudah rusak?

 

Dalam kondisi seperti ini, memilih "jalan alternatif" bukan bentuk pengkhianatan terhadap masa lalu. Sebaliknya, itu adalah langkah cerdas dan penuh tanggung jawab untuk masa depan. Jalan alternatif itu hadir dalam diri calon pemimpin baru—yang tak hanya membawa popularitas, tetapi juga gagasan segar, keberanian, dan kemauan keras membenahi sistem olahraga yang selama ini terseok-seok.

 

Mari jujur. KONI Sumbar butuh lebih dari sekadar manajer rutin. Ia membutuhkan visioner yang paham bahwa olahraga bukan hanya soal medali, tapi juga pendidikan karakter, pemberdayaan ekonomi, diplomasi budaya, dan kebanggaan daerah. Pemimpin KONI ke depan harus mampu menjadikan organisasi ini sebagai motor penggerak prestasi, bukan sekadar penyelenggara kegiatan atau pengurus anggaran.

 

Saya tidak bicara soal sosok tertentu. Saya bicara soal mentalitas baru:

 

Yang berani berdiri di depan para atlet, bukan hanya di depan kamera.

 

Yang bersedia mengorbankan kenyamanan demi pembaruan.

 

Yang tak segan membuka ruang bagi kolaborasi, kritik, dan partisipasi.

 

Yang hadir bukan karena "diatur", tapi karena ingin mengatur ulang sistem yang sudah kusut.

 

 

Sudah saatnya para pemilik suara berpikir jernih. Pemilihan Ketua KONI bukan ajang nostalgia. Ini adalah momen strategis yang akan menentukan masa depan anak-anak kita yang bercita-cita jadi atlet, pelatih, bahkan pengusaha olahraga. Harapan mereka ada di ujung keputusan kita.

 

Rakyat Sumatera Barat, atlet, pelatih, komunitas, dan stakeholder olahraga ingin melihat perubahan nyata. Mereka tak lagi percaya pada janji kosong. Mereka menuntut KONI menjadi institusi yang bekerja, bukan hanya hadir saat seremoni.

 

Saya percaya, jalan baru itu mungkin tidak mulus di awal. Tapi jalan yang rusak total juga tak bisa terus dipaksakan. Dalam dunia olahraga, seperti dalam kehidupan, ketika satu jalan tak lagi membawa kemajuan—maka berani mengambil belokan adalah satu-satunya langkah maju.

 

Saatnya Sumatera Barat memilih:

Terus terperosok, atau berani melompat ke jalur kemenangan.

 

 

---

 

Penulis adalah aktivis olahraga, Founder SPORTY Indonesia

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

0

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

0

Wow
funny

0

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih