18 Jun 2025, 27 View
Opini Oleh:St.Syahril Amga.
Tanah Abang adalah suatu kecamatan di Jakarta pusat. Oleh karena itu apa yang tidak ada disana. Kalau tidak bisa diminta dibelipun boleh, maka ucapan boleh sering didengar.
Kendatipun belum tertutup kemungki nan imeg yang bukan-bukan. Akan tetapi dari "semalam pada daerah itu banyak yg dapat dijadikan contoh" dan hikmahnya. Baik dari perbuatan dan tingkah laku ma syarakatnya.
Misalnya dari pemamfa'tan lahan sela ma 24 jam. Walaupun dari teras suatu ru mah ibadah sekalipun. Umpamanya dari Masjid Jami' Said Naum. Dari tiga teras sudut Masjid terdapat sejumlah tempat belajar seluk beluk agama lslam, khusus tulis baca kitab suci Alqur'an.
Pengajaran Al Qur'an terlihat dilaksakan oleh anak muda-muda. Dari hasil penga matan penulis pada teras sebelah kiri, ka nan dan teras depan terlihat guru yang mengajar. Karena itu tidak ada teras yang tidak bermamfa'at. Itu teras rumah ibadah belum yang lainnya.
Disamping itu setiap waktu Shalat wajib masuk, terlihat berjejeran ojek dan gojek parkir pada halaman Masjid itu. Semula di duga tempat itu sebagai pangkalan ojek/gojek. Namun selesai Shalat ojek dan go jek yang berjejeran itu tidak ada kelihatan lagi.
Rupanya tukang ojek dan gojek itu ha nya memarkir kendaraannya sampai sele sai Shalat saja. Oleh karena itu setiap Sha lat wajib ada yang sampai 7 (tuju) syaf Sha lat berjema'ah. Begitulah pengamatan pe nulis pada komplek rumah ibadah itu se tiap harinya di rumah ibadah Tanah Abang tersebut.
Mumpung waktu itu sedang berada di pintu gerabang ldul Adha. Diduga warga Tanah Abang akan kesulitan mendapatkan hewan untuk qurban. Kenyataannya duga an tersebut juga meleset besar. Karena he wan untuk Qurban tersebut gampang dipe roleh di Tanah Abang.
Justru karena hampir disetiap trotawar ada hewan untuk qurban dijual orang. Pe dagangnya hewan itupun ramah-ramah.
Bahkan di daerah itu pula harga kambing untuk qurban dari yang Rp.2.500.000, 00 (dua juta lima ratus ribu) sampai dengan harga Rp.8.000.000,00 (delapan juta ru piah) dusediakan pedagang.
Begitu arif pedagang hewan Qurban. Is timewa bagi peminatpun bisa diantar ke alamat. Malah yang ingin menyembeli he wan qurban di Masjid hanya tambah ong kos penyembelian Rp.150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).
Jadi berqurban di Tanah Abang tidak se sulit yang diduga. Kambing qurban itu me nurut pedagang yang berjejeran dipinggir jalan itu mengungkapkan. Hewan qurban yang dijual adalah hasil perternakan dari Bogor.
Malah yang tidak pernah dilihat di Pa dang ada di Tanah Abang. Seperti kambing bertanduk 4 (empat) tak terlihat di Padang. Akan tetapi banyak diperjual belikan dan di saksikan penulis di Tanah Abang.
Oleh sebab itu, apa yang tidak dijual di Padang ada di Tanah Abang. Kendatipun demikian sangat tergantung sikap dan pri laku kita masing-masing. Sebab disana ja lan nan basimpang duo.
0
0
0
0
0
0