30 Jul 2025, 14 View
Pagi itu, kopi yang biasanya menghangatkan malah terasa pahit. Ribuan pesan masuk ke gawai saya, menyeruak dengan foto, video, dan tautan berita tentang Aksi Pengembokan Kantor KONI Sumbar. Sebuah peristiwa yang seharusnya tidak terjadi dalam dunia olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas, akal sehat, dan etika.
Aksi tersebut, jika ditelaah lebih dalam, bukan sekadar aksi fisik mengunci kantor. Ia adalah simbol tekanan dan ego, sekaligus kode keras atas kekacauan internal dan intervensi eksternal yang selama ini tersimpan.
Pertanyaan yang paling mendasar: siapa yang berhak melakukan pengembokan? Bukan aparat hukum, bukan pengurus sah, bahkan bukan pula pengurus cabang olahraga (cabor) secara kolektif. Beberapa klaim yang beredar menyebut aksi ini terencana, melibatkan pertemuan-pertemuan di sejumlah rumah makan, dan bahkan didukung logistik oleh instansi pemerintah.
Jika benar, ini menunjukkan bahwa kekuasaan dan ambisi politik telah merasuki sendi-sendi olahraga. Ironis, saat para mantan preman sudah banyak bertobat dan beralih hidup halal, justru sekelompok terpelajar melancarkan aksi yang ditengarai sarat unsur anarkis dan premanisme intelektual.
Langkah cepat kepengurusan KONI Sumbar di bawah Roni Pahlawan yang melaporkan aksi tersebut ke Polda Sumbar patut diapresiasi. Sebab tindakan pengembokan kantor negara bukan perkara sepele.
Dasarnya jelas. Pertama, kantor KONI adalah milik negara, bukan milik pribadi atau kelompok tertentu. Kedua, kepengurusan yang diperpanjang SK-nya oleh KONI Pusat masih memiliki legitimasi penuh. Ketiga, surat KONI Pusat tertanggal 18 Juli 2025 bahkan mengarahkan Musprov segera digelar tanpa menunggu berakhirnya masa perpanjangan.
Rencana pelaksanaan Rakerprov 9 Agustus 2025 dan Musprov bulan berikutnya adalah bentuk keseriusan, bukan alasan untuk digembok atau diintimidasi.
Aksi pengembokan bukan hanya mengunci kantor, tapi juga menggembok simpati publik. Tindakan ini menurunkan dukungan masyarakat terhadap pelaku aksi, yang dinilai mencederai nilai-nilai sportivitas.
Selain itu, pengembokan mengunci peluang kemenangan sebagian pihak melalui jalur legal. Konflik yang seharusnya diselesaikan dengan musyawarah justru dipaksa melalui jalan kekuasaan.
Aksi ini juga menghidupkan kembali potensi konflik horizontal antar insan olahraga, mengganggu kohesi dan kolaborasi yang selama ini dibangun dengan susah payah.
Tak kalah penting, pengembokan ini menyeret ranah hukum, politik, pendidikan, hingga integritas pemerintahan. Ketika olahraga dijadikan alat perebutan pengaruh, maka semua aspek sosial akan ikut tercemar.
Jika pemerintah dan DPRD tidak segera bersikap netral dan proaktif, maka ini akan menjadi catatan hitam sejarah olahraga Sumbar: Aksi Bunuh Diri Berjamaah. Aksi ini merupakan simbol unjuk kekuatan dan kekuasaan kelompok tertentu. Pengembokan menjadi cara menunjukkan dominasi secara paksa, menggantikan jalur organisasi yang sah. Ia adalah simbol hilangnya akal sehat, etika, dan adat basandi syarak. Nilai-nilai luhur yang seharusnya menjadi pijakan justru dikalahkan oleh kepentingan sesaat. Aksi ini merupakan simbol ancaman terhadap masa depan atlet dan pembinaan olahraga. Ketika organisasi sibuk berkonflik, perhatian terhadap prestasi akan terabaikan. Pengembokan juga menunjukkan lemahnya peran pengawasan pemerintah dan wakil rakyat. Ketidakhadiran mereka di tengah krisis ini menimbulkan pertanyaan besar soal keberpihakan dan tanggung jawab. Tindakan ini adalah simbol dari cara-cara brutal yang menggantikan musyawarah dan konstitusi. Dialog yang seharusnya menjadi jalan keluar, dikalahkan oleh tindakan-tindakan yang tidak mencerminkan nilai keolahragaan.
Kepada semua pihak yang masih waras, berakal sehat, dan berhati nurani, marilah kita hentikan segala bentuk arogansi dan upaya provokatif. Dunia olahraga tidak boleh dikendalikan oleh ego, dendam, atau ambisi sesaat.
Saatnya kita kembali ke jalur konstitusi, mengedepankan dialog dan menjaga integritas. Hanya dengan itulah masa depan atlet, prestasi daerah, dan nama baik Sumatera Barat bisa diselamatkan.
Oleh : Pax Alle (Penggiat Olahraga Sporty Indonesia)
Uploader : Adinda
0
0
0
0
0
0