9 Okt 2025 - 84 View
Tanah Datar, RedaksiDaerah.com — Gunung berapi aktif di Sumatera Barat, Gunung Marapi, kembali mengalami erupsi pada Kamis, 9 Oktober 2025, pukul 12.18 WIB. Letusan tersebut memuntahkan kolom abu setinggi sekitar 1.500 meter dari puncak atau sekitar 4.391 meter di atas permukaan laut. Kolom abu tampak berwarna kelabu pekat dengan intensitas tebal dan condong ke arah timur laut, mengindikasikan aktivitas vulkanik yang cukup signifikan.
Menurut laporan resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi ini terekam jelas di seismogram dengan amplitudo maksimum 24,9 mm dan durasi sekitar 1 menit 34 detik. Masyarakat sekitar Bukittinggi dan Tanah Datar melaporkan suara gemuruh disertai getaran ringan di beberapa titik pemukiman.
Saat ini status Gunung Marapi tetap berada pada Level II (Waspada). PVMBG mengimbau masyarakat, pendaki, dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi, yakni di Kawah Verbeek. Zona ini dianggap sebagai kawasan berbahaya yang berpotensi mengalami lontaran material vulkanik.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan. Aliran lahar dapat terjadi secara tiba-tiba dan membawa material vulkanik dalam volume besar ke kawasan permukiman di hilir.
PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu. Paparan abu vulkanik dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Aktivitas di luar ruangan sebaiknya dikurangi saat hujan abu turun.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi menegaskan agar seluruh pihak menjaga suasana kondusif dan tidak menyebarkan informasi palsu. “Kami meminta masyarakat hanya merujuk pada sumber resmi, baik dari PVMBG maupun Pos Pengamatan Marapi. Jangan terpancing isu liar yang dapat menimbulkan kepanikan,” ujarnya.
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam juga diminta untuk terus berkoordinasi secara intensif dengan PVMBG guna memperbarui langkah mitigasi di wilayah masing-masing. Posko pengamatan dan peringatan dini telah diaktifkan untuk mengantisipasi dampak lanjutan erupsi.
Untuk informasi terbaru, masyarakat dapat memantau aktivitas Gunung Marapi melalui laman resmi Badan Geologi. Pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap tenang, tidak mendekati zona bahaya, dan terus mengikuti arahan resmi dari otoritas terkait.
Redaksi: Situasi ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dini dan kepatuhan terhadap peringatan resmi. Aktivitas vulkanik Gunung Marapi masih dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu.
---
Reporter: Fernando Stroom
Editor: RD TE Sumbar
Uploader: Fernando Stroom
1
0
0
0
0
0