Redaksi Sumbar

Ketua DPC PKB Tanah Datar Indra Gunalan memimpin pengecekan bantuan logistik yang menumpuk di halaman posko. Sejumlah relawan tampak menyortir paket sembako, sementara warga Tigo Jangko berdatangan menyerahkan donasi tambahan.

PKB Jadi Jembatan Kebaikan: Donasi Mengalir Deras dari Koto Panjang untuk Korban Banjir Bandang

1 Des 2025 - 36 View

Ketua DPC PKB Tanah Datar Indra Gunalan memimpin pengecekan bantuan logistik yang menumpuk di halaman posko. Sejumlah relawan tampak menyortir paket sembako, sementara warga Tigo Jangko berdatangan menyerahkan donasi tambahan.

Tanah Datar, RedaksiDaerah.com — DPC PKB Kabupaten Tanah Datar menggerakkan mesin solidaritasnya dengan cepat pasca banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di kabupaten itu. Tanpa menunggu seremonial, struktur partai hingga simpatisan langsung turun melakukan penggalangan bantuan di berbagai titik yang terdampak. Respons cepat ini mendapat perhatian publik karena dilakukan secara terukur dan didorong oleh inisiatif warga di akar rumput.

 

Ketua DPC PKB Tanah Datar, Indra Gunalan, S.AP, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Jorong Gunung Seribu, Jorong Abdurrahman, dan Jorong Cendrawasih di Kenagarian Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo termasuk bersama warga Ikatan Keluarga Koto Panjang (IKKP) yang lagi berjibaku mengumpulkan donasi di kota Pekanbaru. Ia menegaskan bahwa semangat gotong royong yang muncul bukan sekadar reaksi emosional, tetapi bentuk nyata kepedulian sosial yang terus hidup dalam budaya masyarakat Minangkabau.

 

Indra juga memberi penghargaan kepada simpatisan PKB serta jajaran fraksi yang terlibat aktif dalam penggalangan bantuan, termasuk para pengusaha lokal yang menunjukkan kepedulian besar terhadap daerah. Di antara mereka, nama Jon Reflita—pengusaha asal Kota Sawahlunto yang akrab disebut Jon BMK—ikut mencuri perhatian lantaran partisipasinya yang dinilai signifikan dalam memperkuat bantuan logistik.

 

Saat ditemui wartawan di kediamannya, Senin (1/12/2025), Indra menyampaikan ucapan terima kasih secara terbuka dan tegas. Ia menekankan bahwa seluruh donasi bukan hanya diterima, tetapi juga dipertanggungjawabkan dengan prinsip transparansi, dengan pantauan media sebagai bagian dari mekanisme kontrol publik. Menurutnya, kepercayaan masyarakat adalah mandat yang tidak boleh disalahgunakan.

 

Indra memastikan seluruh bantuan akan disalurkan ke daerah yang paling membutuhkan, terutama wilayah Malalo, Batipuh, dan Sepuluh Koto yang mengalami dampak paling berat. Ia menegaskan bahwa tim DPC PKB telah memetakan distribusi agar setiap bantuan tepat sasaran dan tidak ada tumpang tindih penyaluran di lapangan.

 

Dalam pernyataannya, Indra juga tidak menutup mata bahwa proses distribusi bantuan di tengah kondisi darurat sangat mungkin menemui kekurangan. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat memberikan ruang evaluasi dan menyampaikan kritik jika diperlukan. “Kesalahan pasti bisa terjadi, dan kami siap memperbaikinya,” ujarnya.

 

Lebih jauh, ia menyampaikan doa bagi para donatur yang telah memberikan sebagian rezekinya untuk meringankan beban korban bencana. Ia menegaskan bahwa semangat berbagi di tengah musibah adalah modal sosial yang harus dijaga, karena solidaritas masyarakat adalah fondasi ketahanan daerah dalam menghadapi bencana berulang.

 

Indra juga mengingatkan bahwa mereka yang tidak terkena musibah memiliki tanggung jawab moral untuk berbuat lebih. Menurutnya, bencana tidak hanya merusak fisik, tetapi juga meninggalkan trauma dan ketidakpastian bagi para penyintas. Bantuan, apa pun bentuknya, adalah energi yang membantu mereka bangkit kembali.

 

Di akhir pernyataannya, Ketua DPC PKB itu menegaskan bahwa seluruh proses penyaluran akan dilakukan dengan integritas penuh. Ia berkomitmen menjadikan momentum ini sebagai standar baru dalam tata kelola bantuan kemanusiaan di internal partai, sekaligus kontribusi nyata terhadap masyarakat.

 

“Semoga kebaikan yang diberikan menjadi amal jariyah bagi para donatur,” tutupnya, sebelum kembali meninjau kesiapan tim relawan PKB di lapangan—sebuah sinyal bahwa pekerjaan belum selesai, dan solidaritas masih terus bergerak.

 

----

Reporter: Fernando Stroom 

Editor: RD TE Sumbar 

Sumber: Liputan 

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

0

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

0

Wow
funny

0

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih