Tanah Datar, RedaksiDaerah.com — Patroli terpadu yang digelar aparat gabungan Polres Tanah Datar dan Tim Pengawasan Ketertiban Umum (Trantibum) kembali menyorot lemahnya pengawasan lingkungan rumah kos di Kecamatan Lima Kaum. Senin malam, 17 November 2025, sekitar pukul 22.30 WIB, tim bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat yang telah berulang mengenai aktivitas muda-mudi yang dianggap meresahkan. Operasi ini menjadi bagian dari penegakan Perda Nomor 4 Tahun 2023 tentang Ketertiban Umum, sebuah aturan yang seringkali mandul jika tidak dibarengi penindakan nyata di lapangan.

Laporan dari Kepala Jorong Lima Kaum dan Kepala Jorong Kubu Rajo menyebut adanya dugaan aktivitas mencurigakan di salah satu rumah kos yang selama ini dikenal rawan. Warga menilai lokasi itu kerap menjadi tempat berkumpulnya pasangan muda-mudi di luar batas kewajaran, sehingga membuat keresahan sosial semakin sulit dibendung. Kondisi ini memaksa aparat turun tangan untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran norma maupun penyalahgunaan tempat tinggal yang tidak lagi sekadar “kos-kosan”, tetapi berubah menjadi ruang aktivitas tak terawasi.

Operasi dipimpin langsung Kabid Tramtib dan Linmas, Feri Irwandi, S.Sos, dengan pengawalan unsur gabungan yang cukup besar. Kehadiran KBO Samapta Polres Tanah Datar IPTU Budi Indrasani, Kasi Penegakan Perda Rahmadi Adri Yantes, SE, dan Bati Ops Kodim 0307/TD Peltu Jufriyadi menunjukkan bahwa persoalan ketertiban umum ini bukan hal remeh, tetapi sudah memerlukan keterlibatan multi-instansi. Total 26 personel diturunkan, ditambah tiga petugas Dinas Kesehatan untuk memastikan aspek medis tidak diabaikan.

Dengan empat kendaraan dinas, tim menyisir kawasan yang dilaporkan warga dan langsung menuju rumah kos di Jorong Kubu Rajo. Lokasi ini disebut sebagai titik paling sering muncul aduan, baik terkait aktivitas malam hari maupun keluar-masuknya penghuni dan tamu tanpa identitas jelas. Langkah menyasar tempat tersebut dinilai sebagai upaya untuk menekan potensi pelanggaran sosial yang semakin meresahkan.

Setibanya di lokasi, aparat menemukan tujuh muda-mudi—terdiri dari lima perempuan dan dua laki-laki—di dalam sebuah kamar kos. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa rumah kos tersebut tidak menerapkan aturan ketat terkait identitas tamu maupun batas kunjungan, sehingga membuka celah bagi aktivitas yang berpotensi melanggar Perda. Para muda-mudi itu kemudian diamankan ke Kantor Sar Pol PP Kampung Teleng, Batusangkar, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dinas Kesehatan turut melakukan pemeriksaan medis, termasuk tes HIV dan sifilis, sebagai langkah mitigasi terhadap potensi penyakit akibat hubungan berisiko. Hasilnya seluruh terperiksa dinyatakan negatif. Namun demikian, aparat menegaskan bahwa aspek kesehatan hanyalah salah satu indikator, sementara perilaku sosial dan tata kelola rumah kos tetap menjadi perhatian utama yang harus dibenahi.

Satpol PP kemudian melakukan pemeriksaan mendalam untuk mengetahui aktivitas, tujuan keberadaan, serta motif para terduga di lokasi tersebut. Aparat menyebutkan bahwa rumah kos yang tidak memiliki pengawasan ketat berpotensi menjadi ruang pelanggaran moral, penyalahgunaan tempat tinggal, hingga aktivitas terselubung lain yang dapat mengganggu ketertiban umum. Pemeriksaan ini diharapkan dapat membuka gambaran lebih jelas terkait pola penyalahgunaan rumah kos di kawasan tersebut.

Seluruh rangkaian patroli gabungan berlangsung aman dan tertib hingga penanganan selesai dilakukan. Meski demikian, operasi ini kembali menjadi alarm keras bagi pemerintah nagari dan pemilik rumah kos untuk memperketat aturan serta memastikan tempat tinggal tidak berubah menjadi ruang aktivitas ilegal. Aparat menegaskan bahwa patroli serupa akan terus ditingkatkan sebagai respon atas keresahan masyarakat yang menuntut ketegasan, bukan sekadar imbauan.

---

Reporter: TIM Redaksi 

Editor: RD TE Sumbar 

Sumber: Liputan peristiwa