9 Feb 2022 - 703 View
JAKARTA, REDAKSIDAERAH.COM - Ketua Milenial Moedoko, Zulhendri Gerard Matthew Widjaya tertarik dengan Gearakan Segelas Beras untuk penyandang disabilitas. Gerakan tersebut mengetuk hati nurani Diaspora ini.
Gerard, panggilan pemuda 28 tahun ini bersama teman-teman Milenial Moeldoko ikut berpartisipasi menyukseskan gerakan di di gelar di Sekretariat HKTI pada 3 Januari 2022 lalu. Ia dan tim Milenial Moeldoko memberi apesisasi gerakan yang diinisiasi Jenderal Moeldoko melalui induk organisasi FansBase Moeldoko yang dipimpin Triana Salim.
"Ya, kita sangat mengapresiasi itu. InsyaAllah kita akan jalarkan gerakan ini hingga menggurita," sebut Gerard yang saat ini sedng berada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Dari data yang diperoleh Redaksidaerah.com , Gerard adalah putra asli Minangkabau dengan suku Sikumbang. Anank Minang ini menyeselesaikan syudinya S1 dan S2 di luar negeri.
"S2 di Paris dan sekarang sedang mengambil studi S3 di California, Amerika Serikat. Karena pandemic, sistem belajarnya via online dengan menyesuaikan dengan jadwal dan waktu setempat," terang pria asal Cupak Solok, Sumatera Barat ini.
Ketum FBM Triana Salim menyebut Gerard pernah bekerja di Kesekretariatan Presiden. Jumat (4/2/22) usai berpartisipasi sukseskan Gerakan Segelas Beras Triana menyebut Gerad pulang ke kampung halaman, Ranah Minang.
"Beliau dari Boston, ikut berpartsipasi sukseskan Gerakan Segelas Beras bersama teman-teman Milenial Moeldokonya bergabung dan bekerjasama dengan kami (Fans Base Moeldoko_red) merealisasi ide Pak Jenderal Moeldoko, sebut Triana.
Triana menerangkan usai menuntut ilmu di luar negeri, Gerard pulang ke Indonesia dan mengabdi di Istana Negara bersama Jenderal Moeldoko di KSP. Masih menurut ketengan Triana, bergabung di KSP Gerard mengenal kharismatik seorang pemimpin yang ternyata sangat dicintai dan disayangi segenap staf KSP.
Sebab katanya, Lantaran Moeldoko tidak pernah marah. Jenderal tersebut lebih banyak mendengat, sabar dan arif. Hal itulah yang membuat Moeldoko menjadi panutan dan tauladan Gerard bersama rekan-rekannya di istana negara.
Karena melanjutkan studi S3, Gerard memilih mundur untuk sementara waktu dari KSP. Namun, ia tetap proaktif mendukung program dan giat-giat Moeldoko. Moeldoko saat launching program tersebut tak mau Geraan Segelas Beras berhenti di awal.
Masih kata Triana, Gerard pulang ke kampung halaman dan berharap gerakan itu bisa laksanakan di Sumatera Barat. Gerard dikakabarkan akan menggalang dana dan akan melakukan kegiatan sosial tersebut door to door.
"Benar, saya berada di Kota Bukittinggi saat ini. Kita sangat mendukung program Gerakan Segelas Beras yang diinisiasi Pak Jenderal Moeldoko yang diluncurkan oleh FansBase Moeldoko pimpinan Bu Triana Salim.
InsyaAllah! kebetulan saya asli Minang, saya akan coba rencanakan program tersebut bisa terealisasi di Sumatera Barat. Program ini sangat bagus dan harus menjalar, meggurita ke pelosok negeri, terang Gerard membenarkan kata Triana.
Lulusan S2 Paris ini juga menambahkan bahwa semua rencana itu sedang di susun. Ia telah mendiskusikan dengan Milenial Moeldoko yang dipimpinnya. Mereka akan mengeluarkan kocek dari saku masing-masing untuk menggalang dana awal.
"Ya, saya sudah diskusi juga dengan Diaspora perempuan yang juga asal Minang. Ia saat ini studi di Norwegia. Mungkin pada bulan Ramadhan, kita berharap program ini bida di realisasikan di Sumatera Barat," terangnya.
Memperhatikan kampung halaman-Dalam gerakan Segelas beras untuk Disabilitas di Sumbar- berupaya memberikan pengajaran kepada kaum penyandang disabilitas. Ia juga akan menggalang sembako untuk pembagian paket kepada penyandang disabilitas.
"Sungguh mengejutkan! Mereka yang masih muda belia terpanggil dengan aksi sosial yang mulia dan penuh nilai kemanusiaan. Semoga mendapat dukungan dan dimudahkan maksud tujuan baik dari kaum muda kita, ucap Triana mendoakan.
Reporter : Tim Reportase
Editor : Tim Redaksi
0
0
0
0
0
1