18 Agt 2025 - 114 View
Tanah Datar – RedaksiDaerah.com — Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Nagari Tanjung Sungayang berlangsung istimewa. Segenap anak muda nagari menampilkan sebuah orkestra tradisional yang dikemas dalam rangkaian Bapulang Padi Expo 2025, Senin (18/8/2025), di Jorong Balai Bungo, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar.
Acara yang sarat nuansa budaya ini menghadirkan kolaborasi antara masyarakat lokal dengan kalangan akademisi. Universitas Andalas (UNAND) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang ikut terlibat melalui mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di nagari tersebut.
Kegiatan ini diinisiasi oleh tokoh muda setempat, Alfit Novendri, yang juga dikenal sebagai owner Sanggar Kesenian Tradisional Gobang Nan Tujuah. Sanggar yang berdiri sejak 2010 itu selama ini konsisten melestarikan seni budaya Minangkabau di tingkat lokal maupun regional.
Alfit menuturkan kepada wartawan, tujuan utama acara ini adalah menghidupkan kembali semangat tradisi melalui kreativitas anak nagari. Menurutnya, Bapulang Padi tidak hanya sekadar pesta panen, melainkan juga momentum mempererat kebersamaan.
“Acara ini kami persembahkan untuk nagari. Harapan saya, pemerintah dapat lebih memperhatikan kegiatan budaya lokal semacam ini agar bisa menjadi agenda tahunan yang lebih besar lagi,” ujar Alfit dengan penuh semangat.
Bapulang Padi Expo 2025 mengangkat tema syukur atas panen melimpah. Tema tersebut terinspirasi dari tradisi masyarakat Tanjuang Sungayang yang setiap musim panen menggelar pesta rakyat sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Allah SWT.
Walinagari Tanjung Sungayang, Ridwan Amri, A.Md, mengapresiasi inisiatif warganya. Ia menyebutkan bahwa acara serupa pernah digelar pada tahun-tahun sebelumnya dengan konsep “satu nagari satu event.” Namun tahun ini, kata Ridwan, konsepnya lebih sederhana karena dikaitkan langsung dengan panen padi.
“Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut setiap tahun. Masyarakat sangat antusias, dan momentum panen selalu menjadi saat yang tepat untuk menyatukan warga,” ungkapnya.
Antusiasme warga terlihat sejak awal acara. Ratusan masyarakat berbondong-bondong datang ke lokasi di Jorong Balai Bungo. Tidak hanya warga lokal, sejumlah pengunjung dari nagari tetangga pun ikut meramaikan suasana.
Penampilan orkestra tradisional yang dibawakan oleh pemuda nagari berhasil mencuri perhatian. Perpaduan alat musik tradisional Minangkabau dengan sentuhan aransemen modern membuat suasana semakin meriah dan berbeda dari perayaan biasanya.
Mahasiswa UNAND dan ISI Padang Panjang yang ikut mendukung acara mengaku mendapat pengalaman berharga. Mereka tidak hanya membantu penyelenggaraan, tetapi juga ikut belajar tentang filosofi Bapulang Padi sebagai kearifan lokal yang penuh makna.
“Ini bukan sekadar kegiatan panen, tapi simbol hubungan manusia dengan alam dan rasa syukur kepada Sang Pencipta,” ungkap salah seorang mahasiswa ISI yang ikut mengiringi musik tradisional.
Keberhasilan acara ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemuda, akademisi, dan pemerintah nagari dalam menjaga serta mengembangkan budaya. Tradisi Bapulang Padi bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga aset pariwisata budaya yang potensial jika dikelola dengan baik.
Selain penampilan musik, acara juga diisi dengan pameran kecil hasil bumi lokal dan karya seni masyarakat. Hal ini semakin memperkuat nuansa expo, di mana panen padi tidak hanya dirayakan, tetapi juga dipamerkan sebagai kebanggaan nagari.
Menutup rangkaian acara, Alfit Novendri kembali menekankan bahwa semangat kebersamaan adalah roh utama kegiatan ini. “Kami ingin tunjukkan bahwa anak nagari bisa berkreasi, menjaga tradisi, sekaligus beradaptasi dengan zaman,” pungkasnya.
Dengan semaraknya Bapulang Padi Expo 2025, masyarakat Nagari Tanjuang Sungayang sekali lagi membuktikan bahwa tradisi bukan sekadar kenangan, melainkan kekuatan yang menghidupkan identitas dan kebersamaan di tengah perubahan zaman.
----
Reporter: Fernando
Editor: RD TE Sumbar
1
0
0
0
0
0