30 Agt 2025 - 186 View
Tanah Datar — RedaksiDaerah.com — Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80, Nagari Sumanik menggelar Festival Seni dan Budaya Nagari Sumanik. Acara tersebut berlangsung meriah di halaman kantor Walinagari Sumanik, Sabtu (30/8/2025), dengan menampilkan pertunjukan seni, budaya, serta kreativitas anak nagari.
Pagelaran ini mengusung tema adat Minangkabau, “Alah Buriah Bak Sipasin, Kok Bakiek Alah Bajajak. Habih Tahun Baganti Musim, Sandi Adat Jan Dianjak,” yang sarat makna tentang kelestarian tradisi. Sejak awal pembukaan, suasana telah dibuat semarak lewat penampilan silek galombang dari Perguruan Silek Harimau Campo Nagari Sumanik yang memukau hadirin.
Festival ini menjadi ajang menggali sekaligus mengapresiasi bakat seni anak-anak dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, hingga SLTP se-Nagari Sumanik. Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat identitas adat Minangkabau yang berlandaskan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Partisipasi sekolah sangat luas, di antaranya TK Miftahul Jannah, TK Aisyiyah, TK Mutiara Bangsa, SD Negeri 05 Sumanik, SD Negeri 02 Sumanik, SD Negeri 15 Sumanik, SD Negeri 06 Sumanik, SMP Negeri 2 Salimpaung, hingga MTsN Sumanik. Tak hanya itu, jorong-jorong di Nagari Sumanik juga turut berkontribusi dalam menyukseskan acara.
Walinagari Sumanik, Yopi Hendra, menegaskan pentingnya menanamkan nilai adat kepada generasi muda. “Mari kita bimbing dan berikan motivasi kepada anak-anak kita agar mereka lebih memahami adat istiadat Minangkabau. Kita berharap lahir generasi emas yang mampu mempertahankan budaya kita di masa depan,” ujarnya.
Selain seni, festival ini juga menonjolkan keunikan kuliner lokal. Salah satunya adalah makanan khas Nagari Sumanik, yaitu Rendang Belut atau Sambo Boluk dalam bahasa setempat. Hidangan ini dianggap memiliki potensi untuk diangkat hingga ke tingkat nasional sebagai identitas kuliner nagari.
Ketua BPRN Nagari Sumanik, Ismed, SE, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi. “Untuk terselenggaranya acara ini, saya ucapkan terima kasih kepada para guru se-Nagari Sumanik. Festival ini menjadi sarana anak-anak memahami adat budaya sekaligus ajang silaturahmi masyarakat,” katanya.
Dukungan juga datang dari pihak kecamatan. Camat Salimpaung yang diwakili Wahyudi Saputra, S.IP, menegaskan nilai luhur dari acara tersebut. “Ini bukan sekadar hiburan, melainkan upaya menjaga marwah adat dan budaya di Nagari Sumanik,” tegasnya.
Rangkaian acara semakin semarak dengan penyerahan sertifikat penghargaan secara simbolis kepada peserta festival. Dua perwakilan penerima yakni Aska Mukti Ifadi dari TK Mutiara Bangsa serta Ade Adilla Syafitri dari SD Negeri 02 Sumanik.
Pertunjukan seni yang ditampilkan mencerminkan keragaman kreativitas anak nagari. Dari penampilan senandung Al-Qur’an oleh TK Miftahul Jannah, pertunjukan “Wonderland” dari TK Aisyiyah, hingga tari tampuruang yang khas. SD Negeri 05 Sumanik juga menampilkan solo song, sementara TK Mutiara Bangsa mempersembahkan tari indang serta tarian Nusantara.
Keberagaman pentas ini tidak hanya menjadi hiburan, namun juga sarana pendidikan bagi generasi muda tentang nilai-nilai budaya yang diwariskan. Banyak orang tua yang terlihat bangga melihat anak-anak mereka tampil di atas panggung.
Pihak panitia menuturkan bahwa acara festival ini digagas sebagai program tahunan yang diharapkan terus berkembang. Dengan demikian, seni budaya Nagari Sumanik tidak hanya dipelajari di ruang kelas, tetapi juga dipraktikkan di tengah masyarakat.
Selain warga Sumanik, acara ini juga dihadiri masyarakat dari nagari sekitar. Halaman kantor Walinagari dipadati penonton sejak sore hingga malam, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Walinagari Yopi Hendra menambahkan, acara akan berlangsung hingga malam dengan berbagai rangkaian penampilan. “Festival ini kita buat semeriah mungkin agar masyarakat bisa menikmati sekaligus menanamkan nilai budaya kepada anak-anak,” ungkapnya.
Festival Seni dan Budaya Nagari Sumanik pun menjadi simbol semangat kolektif dalam merawat tradisi. Di tengah arus modernisasi, nagari ini menunjukkan bahwa budaya bisa terus hidup jika dijaga bersama.
Acara berakhir dengan penuh suka cita, meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat. Dari anak-anak yang tampil hingga orang tua yang menyaksikan, semuanya merasakan kebanggaan akan warisan budaya yang tetap lestari di bumi Minangkabau.
---
Reporter : Fernando
Editor : RD TE Sumbar
0
0
0
0
0
0