Redaksi Sumut

SPBU 14.202.148 Diduga Jual BBM Bersubsidi Pada Mafia

4 Mei 2024 - 38 View

Medan Labuhan, Redaksidaerah.com - Segala cara selalu diusahakan bagi para pembeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi guna mencari keuntungan sendiri, pada Jumat (03/05/2024) siang hari.

Tampak jelas mobil pick up berwarna hitam yang sudah dimodifikasi BK 83XX EX sedang mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14.202.148 pada nozel nomor 2. Dilokasi ini tersedia BBM jenis Dexlite dan Bio Solar yang berada di Jalan KL Yos Sudarso Km 16 kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan Medan Sumatera Utara.

 

Diduga, aktivitas penjualan BBM bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan pada yang berhak telah lama berlangsung. Informasi diperoleh bahwa aktivitas penjualan BBM ini terjadi pada jam jam tertentu. Aktivitas yang melanggar Undang Undang Migas terjadi dikala para konsumen tengah sepi. Biasanya terjadi pada pagi, sore hingga malam hari.

Saat wartawan menemui pihak manajemen SPBU, 1 unit mobil pick up sejenis yang diduga hendak mengisi BBM, berbalik arah begitu mengetahui kehadiran para wartawan.

Sementara itu, pihak SPBU membantah pihaknya telah menjual BBM jenis solar bersubsidi pada mafia. ”Tidak ada kami menjual solar sama mobil pick up dan itu mobil yang biasa mengisi minyak,” jelas salah seorang yang mengaku sebagai pengawas SPBU 14.202.148 kepada wartawan.

Pihak Aparat Penegak Hukum (APH) kiranya dapat menindak pemilik Pick Up yang sudah dimodifikasi yang dituang dalam UU
Nomor 22 Tahun 2001 
Tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 55 "Setiap orang yang menyalahgunakan Pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak yang disubsidi Pemerintah dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi Rp 60.000.000.000,00 
(enam puluh miliar rupiah)".

Satgas Migas PT Pertamina agar menindak tegas pemilik SPBU SPBU 14.202.148.

Reporter : Tim
Editor : Tim

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

0

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

0

Wow
funny

0

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih