3 Feb 2023 - 362 View
Jakarta,RedaksiDaerah.com - Kebijakan Pemerintah kembali mendapatkan apresiasi dari Partai Serikat Indonesia(PSI). Partai tersebut mengapresiasi pemerintah dalam memprioritaskan Belanja APBN 2023 untuk mendukung kualitas pertumbuhan ekonomi.
Apresiasi tersebut disampaikan Juru Bicara DPP (Dewan Pimpinan Pusat )PSI Bidang Ekonomi, Andre Vincent Wenas pada Jumat (3/2/2023). PSI beralasan, itu soal peningkatan indeks kualitas manusia dan berkaitan dengan janji kampanye.
"Kebijakan pemerintah yang mengalokasikan porsi cukup besar untuk belanja pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial layak diapresiasi. Ini soal peningkatan indeks kualitas manusia," ujar Andre.
Tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp 612 triliun. Ini adalah porsi belanja terbesar di APBN 2023. Anggaran pendidikan memang selalu dialokasikan sebesar 20 persen. Dengan belanja negara yang mencapai Rp3.041,7 triliun tahun ini, maka dana pendidikan juga naik pesat.
"Belanja untuk pendidikan 20 persen di 2023. Ini mencapai lebih dari Rp612 triliun. Sementara, urusan pandemi untuk menyelamatkan rakyat berangsur mereda, maka APBN 2023 mulai difokuskan ke peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
“Sesuai dengan janji kampanyenya, setelah urusan pandemi untuk menyelamatkan rakyat berangsur mereda, maka APBN 2023 mulai difokuskan ke peningkatan kualitas sumber daya manusianya,” kata Andre lebih lanjut.
Pemerintah melalaui Menkeu telah memastikan agar pengeluaran dan seluruh fiskal bakal mendukung kualitas pertumbuhan. Menkeu menjelaskan, kualitas pertumbuhan ini akan diukur dengan indeks kualitas manusia. Anggaran untuk pendidikan, kesehatan, serta perlindungan sosial menjadi yang terbesar.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Mandiri Investment Forum 2023 baru-baru ini menyatakan pertama kalinya dalam sejarah belanja pendidikan Indonesia akan mencapai di atas Rp 600 triliun, yaitu Rp 612 triliun. Pada tahun 2005-2006, total anggaran Indonesia tidak lebih dari Rp 550 triliun.
Ini bukti komitment pemerintah dalam rangka peningkatan sumber daya manusia. Alokasi belanja ini belanja tidak hanya akan dilakukan oleh pemerintah pusat, namun juga melalui belanja pemerintah daerah yang secara langsung meningkatkan kualitas manajemen sekolah hingga pengajaran. Juga berbagai dukungan yang jauh lebih fleksibel dan inovatif.
Kemudian komitmen terkait belanja kesehatan. Total anggaran kesehatan pada APBN 2023 adalah sebesar Rp 178,7 triliun. Ini tidak terkait dengan pandemi Covid-19 kerena sudah relatif dapat dikelola. Tapi lebih ke persoalan stunting.
"Karena stunting berpengaruh langsung pada generasi masa depan Indonesia," kata Andre menekankan.
Stunting sangat penting, tetapi pencegahan dan kuratif masalah kesehatan lainnya juga tak kalah urgensinya. Perkuatan sistem kesehatan sampai ke Puskesmas dan Posyandu yang kemudian dikaitkan dengan kembalinya stunting pada anak di bawah lima tahun atau bahkan bayi yang dikandung oleh ibu juga sama pentingnya.
Lalu soal perlindungan sosial. Tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp 476 triliun. Pengalokasian anggaran yang cukup besar ini terutama terkait dengan ketidakpastian harga pangan dan energi. Terus memperkuat belanja sosial, baik untuk bantuan tunai bagi yang paling membutuhkan maupun untuk Jaminan Kesehatan Nasional.
Untuk ketahanan pangan dialokasikan anggaran sebesar Rp 104,2 triliun. Ketahanan energi sebesar Rp 341,3 triliun, anggaran infrastruktur Rp 392,1 triliun, dan anggaran pertahanan keamanan sebesar Rp 316,9 triliun. Semuanya untuk mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia.
"Kita berharap dengan postur anggaran seperti ini, di tahun 2023 Indonesia bisa lebih optimis, dimana kualitas pembangunan manusia sudah bisa menjadi pusat perhatian kita bersama. Setelah tiga tahun terakhir ini kita disibukkan dengan pandemi, penyelamatan rakyat," tutup Andre.
Sumber : Relis PSI
Reporter : William Nursal Devarco
Editor : William Nursal Devarco
0
0
0
0
0
0