8 Nov 2025 - 400 View
Kalabahi, 8 November 2025 — Rencana penyelenggaraan Prade Sound System di Lapangan Mini Kalabahi menuai gelombang kritik keras dari masyarakat Kabupaten Alor. Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 8 November 2025 itu dinilai tidak mempertimbangkan aspek kenyamanan publik, terutama pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi yang lokasinya hanya berjarak beberapa meter dari tempat acara.
Rifaldo Abuikari pun angkat bicara dan menilai keputusan menggelar Ivend dengan tingkat kebisingan tinggi di kawasan yang berdekatan dengan fasilitas kesehatan merupakan bentuk ketidakpekaan pemerintah daerah terhadap kondisi sosial dan kemanusiaan.
“Ini bukan soal hiburan atau tidak, tapi soal nurani dan empati. Bagaimana mungkin kegiatan sekeras itu dilakukan dekat rumah sakit tempat orang berjuang untuk sembuh?” ujar Faldo yang kecewa dengan kebijakan tersebut.
Aktivis muda Rifaldo Abuikari menyebut kegiatan ini mencerminkan lemahnya koordinasi dan kebijakan publik pemerintah daerah.
Menurut Faldo, izin pelaksanaan seharusnya ditinjau ulang oleh Pemda Alor, Polres Alor, dan DPRD Alor, sebab kegiatan semacam ini dapat menimbulkan gangguan serius terhadap pasien, tenaga medis, serta lingkungan sekitar.
“Prase Sound System ini jelas tidak pantas digelar di dekat rumah sakit. Pemerintah seharusnya menjadi teladan dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan publik, bukan malah membiarkan kegiatan yang berpotensi mengganggu pelayanan kesehatan,” tegas Faldo dalam pernyataannya kepada media RedaksiDaerah.Com.
Faldo berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Alor bersama Polres dan DPRD Alor segera turun tangan meninjau kembali lokasi kegiatan tersebut. Mereka menyerukan agar penyelenggara diarahkan memindahkan lomba ke tempat yang lebih layak dan jauh dari fasilitas vital publik.
“Kalau pemerintah dan aparat ingin menjaga citra sebagai pelayan rakyat, maka keputusan harus berpihak pada kepentingan umum, bukan sekadar hiburan sesaat. Pasien di rumah sakit juga manusia yang punya hak atas ketenangan,” pungkas Aktivis Muda Faldo.
Kritik ini diharapkan menjadi momentum bagi Pemda Alor untuk lebih bijak dan sensitif dalam mengambil keputusan publik, agar setiap kegiatan yang melibatkan keramaian tetap memperhatikan etika sosial, kenyamanan warga, serta kepentingan kemanusiaan.
Editor : Airon Salek
2
1
1
0
0
1