Karo, RedaksiDaerah.com - Sebagai pejabat publik dan bapak masyarakat disuatu desa, tidak seharusnya PJ Kepala Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara bertindak bak preman, cuek, arogan dan alergi terhadap wartawan.

Kearoganan PJ Kepala Desa Lingga, L Sinulingga terlihat ketika Tim Media ini berkunjung ke rumahnya di Desa Lingga.

Tim  mengetuk pintu, tapi disahut dari dalam bahwa dia lagi tidak mau menerima tamu. Tim mengatakan, sebentar saja pak. Mau konfirmasi terkait dana pembangunan Jalan Kuburan I dan Kuburan II yang banyak dipertanyakan warga Lingga.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya sang PJ Kepala Desa keluar sembari memegang telpon.

PJ Kepala Desa mengatakan, ini kalian bicara sama ES, dia juga seorang wartawan.

"Apapun masalah saya, dia yang bisa menjawab", ucap PJ Kepala Desa.

Lalu Tim mengatakan, apakah ES nanti bisa dan tahu jawaban yang akan dipertanyakan. Apakah dia yang memborong pekerjaan jalan tersebut?? Ataukah dia salah satu pengurus desa??.

Lalu dia menyodorkan HP yang dipegangnya dengan mengatakan, ini bicara kalian sama dia (oknum wartawan). Demi menghargai kawan satu profesi, tim pun mengangkat telpon dari ES.

Oknum wartawan inisial ES mengatakan, tolonglah kak, PJ Kepala Desa itu adalah saudara saya, nanti jumpa kita hari Senin.

"Sampai di Kabanjahe nanti, langsung kalian pertama saya hubungi", kata ES pada hari Sabtu (16/01/21) lalu.

Namun sangat disayangkan, ternyata gaya ES dan PJ Kepala Desa Lingga tidak jauh berbeda. Omongan dan janji tidak berarti bagi mereka.

Hari ini (Senin 18/1/2021) ES mengatakan, dipagi hari jumpa siang, dikontak siang hari mengatakan jumpa sore, bahkan hingga berita ini dinaikan ES tidak dapat dijumpai.

Pertanyaannya, ada apa dengan anggaran dana Pembangunan Jalan ke Kuburan I dan Kuburan II Desa Lingga. Kalau tidak ada dugaa penyelewengan, mengapa mereka seakan alergi ketika mau dikonfirmasi oleh Tim media. Apakah ada udang dibalik rempeyek??.

Itu tugas Inspektoratlah untuk memeriksa, apakah ada dugaan penyelewengan dana atau tidak. Tugas wartawan hanya menuliskan apa yang dilihat, dialami dan didengar.

Reporter  :  Tim Peliputan

Editor       :  Lia Hambali