SUMATERA BARAT, Redaksidaerah.com - Musyawarah Provinsi (Musprov) KONI Sumatera Barat (Sumbar) 2025 direncanakan berlangsung pada Agustus mendatang. Agenda ini menjadi sorotan publik setelah muncul sejumlah nama calon ketua umum (caketum) yang diprediksi bakal bertarung memperebutkan kursi pimpinan lembaga olahraga tertinggi di provinsi tersebut.

Hingga kini, sedikitnya lima nama disebut-sebut tengah mempersiapkan diri, namun dua di antaranya menguat dan mencuri perhatian: Brigjen Khairul Anwar dan tokoh olahraga Hamdanus. Keduanya dinilai memiliki kans besar untuk menang, dan dikabarkan membuka ruang koalisi demi memperkuat peluang serta stabilitas organisasi pasca-Musprov.

“Kami mendengar langsung pernyataan mereka soal kemungkinan menyatukan kekuatan. Komunikasi politik antara keduanya berjalan lancar, bahkan sempat terlihat dalam beberapa pertemuan informal,” ungkap pax alle sebagai pendiri SPORTY (Soludaritas Peduli OlahRaga communiTY).

Meski belum ada pernyataan resmi dari kedua pihak, isu aklamasi mencuat sebagai alternatif dari pertarungan terbuka yang kerap menimbulkan friksi internal. Jika seluruh kandidat sepakat, maka bukan tidak mungkin Musprov kali ini menghasilkan ketua baru secara aklamasi.

Namun, skenario ini juga menuai pertanyaan. Pengamat olahraga lokal menilai aklamasi hanya akan bermakna jika didasarkan pada semangat kolektif membangun, bukan transaksi politik sesaat. “Kalau aklamasi demi menghindari konflik, itu bagus. Tapi jika untuk menyelamatkan kepentingan pribadi atau kelompok, itu justru bahaya,” kata seorang akademisi bidang keolahragaan yang enggan disebutkan namanya.

KONI Sumbar sendiri selama beberapa tahun terakhir kerap menjadi sorotan publik akibat berbagai persoalan internal. Mulai dari konflik kepentingan, tarik-menarik kekuasaan, hingga keluhan soal minimnya dukungan bagi atlet dan cabang olahraga (cabor). Banyak pihak menilai bahwa KONI Sumbar seperti "atlet loncat indah" tampak bagus di udara, tapi tenggelam tanpa arah setelah masuk ke dalam air.

Momentum Musprov 2025 diharapkan bisa menjadi titik balik. Pengurus cabor dan pemilik suara (voter) pun diminta berhati-hati dalam memilih. “Kami berharap caketum yang akan maju memiliki rekam jejak yang bersih, jiwa kepemimpinan yang kuat, dan visi yang benar-benar berpihak pada kemajuan olahraga Sumbar,” ujar Ketua salah satu cabor.

Sementara itu, kepengurusan KONI Sumbar saat ini masih dipimpin oleh Roni Pahlawan setelah menerima perpanjangan SK dari KONI Pusat. Namun kepemimpinannya menuai penolakan dari Dispora Sumbar, yang menyebut SK tersebut tidak sah. Raker dan Musprov kali ini akan menjadi pertaruhan besar bagi nama Roni. Jika berjalan lancar dan sukses, ia dapat menutup masa jabatannya dengan tenang. Jika tidak, reputasi dan posisinya bisa terguncang.

Sejumlah pihak berharap pelaksanaan Musprov nanti dapat berlangsung kondusif dan menjadi momentum kebangkitan olahraga Sumbar. Tak hanya melahirkan pemimpin baru yang kompeten, tetapi juga memperbaiki sistem manajemen, komunikasi publik, hingga kesejahteraan atlet dan insan olahraga.

KONI Sumbar kini berada di persimpangan: melanjutkan pola lama atau menapaki arah baru yang lebih sehat dan profesional. Semua tergantung pada niat baik para kandidat dan kedewasaan organisasi dalam menyikapi momentum penting ini.

Reporter           : Adinda

Uploader          : Adinda