2 Des 2025 - 193 View
Tanah Datar, RedaksiDaerah.com — Infrastruktur dasar seperti jalan bukan sekadar fasilitas umum; ia adalah jalur hidup yang menentukan laju ekonomi dan mobilitas masyarakat. Karena itu, kerusakan ruas vital pascabanjir bandang di kawasan Lembah Anai tidak bisa dibiarkan berlarut. Situasi inilah yang mendorong Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM mendampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau langsung proses perbaikan jalan dan normalisasi sungai di Mega Mendung Silaing, Selasa siang (2/12/2025).
Dalam peninjauan tersebut, AHY menegaskan urgensi pembenahan cepat. Ia menyebut ruas Padang–Padang Panjang–Tanah Datar–Bukittinggi–Payakumbuh–Lima Puluh Kota hingga Bangkinang–Pekanbaru sebagai “arteri ekonomi” yang tidak boleh terputus terlalu lama. Menurutnya, gangguan pada jalur ini akan langsung memukul aktivitas masyarakat dan distribusi barang di Sumbar dan wilayah penyangga lainnya.
AHY memastikan pemerintah pusat telah mengerahkan alat berat untuk membuka akses sementara. Jalur yang terputus akan disambung kembali secara temporer agar dapat digunakan untuk kebutuhan esensial. Ia optimistis dalam dua minggu, lintasan penting tersebut sudah dapat dilewati kembali meskipun dengan pembatasan tertentu.
Namun, AHY menekankan bahwa perbaikan permanen adalah pekerjaan besar yang memerlukan proses, waktu, dan alokasi sumber daya signifikan. Ia meminta masyarakat memberi ruang kepada Kementerian PUPR untuk bekerja optimal. Menteri juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Tanah Datar, Forkopimda, TNI, Polri, Kejaksaan, serta semua unsur yang mengawal penanganan bencana.
Di sisi lain, Bupati Eka Putra menyambut baik langkah cepat Menko Infrastruktur yang turun langsung meninjau kondisi jalur nasional yang putus akibat banjir bandang. Ia menegaskan bahwa tujuh hari pascakejadian, sejumlah titik kritis sudah mulai ditangani termasuk bantuan alat berat yang dikirim Doni Oskaria untuk membuka akses menuju Nagari Malalo.
Bupati Eka juga memaparkan masih adanya dua nagari yang terisolir, yaitu Tambangan dan Batipuh Baruh. Untuk dua wilayah ini, distribusi logistik hanya bisa dilakukan menggunakan tali. Sementara Nagari Malalo dapat dijangkau melalui Danau Singkarak menggunakan perahu karet. Di tengah upaya pemulihan ini, satu korban masih belum ditemukan di kawasan Picuran 7 Batipuh.
Arus bantuan kini berdatangan dari berbagai pihak. Eka Putra menyebut dukungan besar datang dari para perantau, masyarakat, organisasi, serta aparat kepolisian termasuk Kapolda Sumbar dan Kapolda Jambi. Bantuan dari Presiden RI Prabowo Subianto juga telah diterima. Meski demikian, kerusakan yang tercatat cukup besar: 66 rumah hanyut, sawah dan irigasi rusak, jembatan dan jalan putus, serta infrastruktur pendukung lainnya yang terdampak parah.
Menutup keterangannya, Bupati Eka menegaskan pemerintah siap memfasilitasi pembangunan rumah mandiri untuk warga yang kehilangan tempat tinggal, bekerja sama dengan BNPB. Pemerintah akan menyiapkan pembangunannya, sementara warga menyediakan lahan pengganti. Kunjungan AHY turut didampingi Dandim 0307 Tanah Datar, Kapolres Padang Panjang, Danyon 131 Braja Sakti Payakumbuh, BPJN Sumbar, jajaran kejaksaan, pimpinan organisasi daerah, hingga unsur PKK dan Bhayangkari.
---
Reporter: Fernando Stroom
Editor: RD TE Sumbar
Sumber: Liputan
1
0
0
0
0
0