Redaksi Sumbar

Indira Suryani Kordinator Serikat Tani Nasional Sumbar Menuntut Hak-Hak Tani Yang Dikriminalisasikan Di Depan Kantor Gubernur Sumbar. [Foto : Redaksidaerah/Kebe]

Memperingati Hari Tani Nasional Barisan Serikat Petani Nasional Sumbar Dan Mahasiswa Gelar Aksi Demo Menuntut Hak-Hak Petani Yang Dikriminalisasikan

24 Sep 2021 - 191 View

Indira Suryani Kordinator Serikat Tani Nasional Sumbar Menuntut Hak-Hak Tani Yang Dikriminalisasikan Di Depan Kantor Gubernur Sumbar. [Foto : Redaksidaerah/Kebe]

PADANG, REDAKSIDAERAH.COM - Ratusan mahasiswa Aliansi BEM Sumbar (SB) bersama Serikat Petani Indonesia (SPI) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Sumatera Barat. Jumat (24/09).

Aksi serentak yang dilakukan sore pukul 15.30 WIB bertepatan pada Hari Tani Nasional 24 September 2021, Serikat Tani yang diwakili oleh Indira Suryani sebagai orator aksi, menuntut ditengah pandemi Covid 19 petani Sumbar mengalami kesulitan dalam penggunaan lahan tani yang dikuasai oleh pihak Korporasi.

Indira pun menyampaikan keluh kesah hak petani di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti 2 petani Agam yang sudah divonis 9 bulan, Solok Selatan dan 4 petani kelapa berasal dari Pasaman berkonflik tanah dengan PT. Permata Hijau Pasaman (PHP) yang sampai saat ini masih dalam pemanggilan di Polda Sumbar.

Kendati demikian, ada potensi kriminalisasi petani dari Rindang Alam Solok Selatan dengan situasi yang sama merugikan hak petani juga adanya kriminalisasi lahan petani yang diserobot oleh pihak Korporasi. Tambahnya

Demonntrasi hari ini kami mengharapkan kebijakan-kebijakan pemerintah pro terhadap nasib petani negeri ini untuk mengelola lahan, stop impor pangan dan memberikan pemberdayaan dalam hal peningkatan produktifitas petani agar bisa bersaing di dunia global. 

Apriyan Candra sebagai Kordinator Aliansi BEM Sumbar menyuarakan aspirasi hak-hak petani agar dikembalikan lahan pertanian di beberapa wilayah Sumbar, juga meminta kepada Pemerintah Provinsi agar mengusut tuntas mafia tanah. 

Ditengah aksi tersebut salah seorang peserta aksi (Mahasiswa) jatuh pingsan tak sadarkan diri belum diketahui penyebabnya dan digotong masuk ke dalam kantor Gubernur.

Dalam aksi tersebut, massa yang berisikan mahasiswa dan juga petani mencoba menerobos pagar Gubernuran. Gesekan tak terelakkan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Namun, insiden tersebut berhasil diredam oleh kordinator aksi agar tak meluas menjadi Chaos (Baca : kerusuhan).

Sore menjelang malam barisan massa aksi berangsur-angur dengan tertib meninggalkan lokasi demo kembali untuk balik ke kampusnya masing-masing.

Kontributor : Ferdian Kebe
Editor          : Hendra Putra

 

 

 

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

1

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

1

Wow
funny

0

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih