Padang,RedaksiDaerah.com- Politik adalah salah satu alat dalam memperoleh kekuasaan atau kedudukan. Politik sehat adalah cara cerdas dan beradat dalam memperolehnya.

Secara umum, dalam perfektif publik yang berkembang saat ini bahwa siapapun bisa menghalalkan cara apapun untuk memperoleh kekuasaaan. Sehingga saat kekuasaan itu bisa diraih, mereka berkesempatan menghalalkan cara apapun dalam berkuasa.

Konteks pemahaman seperi itu tak baik dan tak sehat. Koalisi Satu Minang(K1M, gabungan elemen masyarakat yang terdiri dari patron matrilineal dan patrilineal mengaku menentang paham dan cara seperti itu.

"Indonesia harus menentang, terutama masyarakat Minang,"tegas Syahrul Ramadhan Tanjung Dt.Sinaro Penghulu Basa kepada media, Kamis(27/6/2024).

Ia menyebut, Indonesia selaku bangsa timur selalu menjunjung adat dan etika. Makanya, Indonesia itu dikenal dengan adat ketimurannya sangat baik.

"Adat dan kecerdasan diperkuat agama akan mampu memberikan etika perpolitikan yang baik dan bagus untuk semua. Jika perlu jadikan itu pondasi sehingga mampu menghadirkan iklim perpolitikan yang cerdas," tambah Syahrul yang juga Ketua HIPPI ( Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) wilayah Sumatera Barat tersebut.

Syahrul  juga mengingatkan, jangan ada pihak karena kepentingan kelompoknya mengancam integrasi politik yang ada. Apalagi politik tersebut sifatnya dinamis.

"K1M di Sumatera Barat akan mendorong terciptanya iklim perpolitikan yang sehat dan beretika. Dan menentang terciptanya disintegrasi kebersamaan dalam tujuan membangun Sumatera Barat,"tambah Ketua Wilayah JARNAS 98 (Jaringan Nasional angkatan Mahasiswa 1998) Sumatera Barat lagi.

Ia menjelaskan integrasi dari tujuan bersama dalam membangun Sumbar perlu dijaga. Jangan ada atau dibiarkan ada pihak yang melakukan perpolitikan tak sehat.

Politik yang sehat di Indonesia adalah suatu yang diinginkan oleh kita semua. Esensi dari politik sehat adalah usaha untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera. Dalam artian, semua energi dalam berpolitik harus dikerahkan demi kepentingan rakyat. Politik di negeri ini perlu dikembalikan kepada hakikatnya, yakni sebagai jalan menuju kebaikan bersama.

Demikian pria yang dijuluki Jenderal Besar Gerakan Mahasiawa Reformasi atau Reformis 1998 itu menyampaikan pendapatnya dan esensi sikap politik K1M.

Reporter  : Wahyu
Editor       : TE Sumbar