Sumatera Selatan

Guru SMA PGRI Pulau Harapan Selama 7 Bulan Tidak Diberi Gaji, Kepala Sekolah Bersama Guru-Guru Membuat Kesepakatan Bersama

Sejumlah Guru SMA Ini Protes 7 Bulan Tidak Terima Gaji , Kepsek Kabarkan Rogoh Kocek Pribadi Menangulangi

22 Feb 2023 - 285 View

Guru SMA PGRI Pulau Harapan Selama 7 Bulan Tidak Diberi Gaji, Kepala Sekolah Bersama Guru-Guru Membuat Kesepakatan Bersama

Banyuasin,RedaksiDaerah.com - Sejumlah tenaga pengajar  SMA PGRI Pulau Harapan Banyuasin menuntut pembayaran gaji dari bulan Juni - Desember 2022  kepada Kepala Sekolah SMA PGRI Pulau Harapan. Selama 7 bulan pihak sekolah tidak membayarkan gaji para guru tanpa adanya kejelasan.

Perwakilan guru menceritakan, berawal dari diadakannya rapat para Guru bersama Kepala Sekolah, pada hari Kamis, 5 Januari 2023, dimana Kepala Sekolah SMA PGRI Pulau Harapan menyampaikan bahwa dirinya telah mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai Kepsek kepada YPLP PGRI Provinsi Sumsel. Karena berita tersebut, para guru merasa khawatir atas gaji yang selama 7 bulan belum dibayarkan, siapa yang akan membayarnya ?.

"Benar, Seluruh guru SMA PGRI Pulau Harapan gajinya belum dibayarkan, itu terhitung sejak Juni-Desember 2022. Tanggal 5 Januari 2023 kami di ajak rapat, tiba-tiba Kepsek mengutarakan bahwa dirinya telah mengajukan surat pengunduran diri kepada YPLP PGRI Provinsi Sumsel, dan kami anggap dia seolah-olah ingin lepas tangan terhadap gaji kami, bahkan Kepsek mengatakan, tanggung jawab pembayaran gaji kami akan diselesaikan oleh Kepsek yang baru," ungkap perwakilan guru-guru, saat dimintai keterangan oleh awak media, di SMA PGRI Pulau Harapan, Senin (20/2/2023).

Dikatakan mereka, untuk menyikapi perihal tersebut, para guru pun akhirnya bersepakat untuk melaporkan permasalahan itu kepada YPLP PGRI Provinsi Sumsel. Atas dasar surat pengaduan dengan Nomor: 001/E3/SP/2023, para guru meminta agar YPLP PGRI Provinsi Sumsel dapat memberikan jalan keluar atas permasalahan yang ada.

Namun para guru menuturkan, bahwa setelah surat pengaduan dilayangkan ke YPLP PGRI Provinsi, pihak sekolah pun belum ada menunjukan tanda untuk menyelesaikan permasalahan gaji tersebut. Oleh sebab itu, selanjutnya para guru memutuskan untuk menempuh langkah lain. 

"Kami sudah buat pengaduan ke PGRI Provinsi, memang saat itu Kepsek dipanggil ke provinsi, namun tidak ada tanda-tanda gaji kami akan segera dibayarkan. Jadi kami perwakilan guru-guru mengambil inisiatif untuk meminta bantuan pada pemerintah daerah Kab. Banyuasin melalui Wakil Bupati, agar mau memberikan jalan keluar bagi kami," kata mereka.

"Setiap kami bertanya mengenai anggaran sekolah, Kepsek hanya mengatakan bahwa anggaran sekolah tidak ada, padahal selama ini setahu kami sekolah mendapatkan anggaran dari pungutan SPP, ada dana PSG dan BOS. Selama ini pun kami tidak pernah diberitahu bagaimana rincian dan perhitungan gaji kami secara detail dan jelas, kami tidak pernah diberikan slip gaji, tidak ada transparansi yang diberikan oleh pihak sekolah, yang membuat kami sedih, Kepsek dengan mudah mengatakan kepada kami untuk mengikhlaskan saja gaji yang belum dibayarkan tersebut," keluhnya.

Setelah mengirimkan beberapa surat laporan kepada beberapa pihak terkait, termasuk surat permohonan kepada Wakil Bupati Banyuasin, para guru menuturkan bahwa pihak sekolah tiba-tiba saja melalui perangkat sekolah mengirimkan uang kepada para guru yang ternyata uang tersebut merupakan gaji yang dibayarkan oleh Kepala Sekolah. Tanpa ada penjelasan sebelumnya, para guru diajak Kepsek untuk mengikuti rapat secara internal, pada Senin (20/2/2023).

"Benar ada uang yang diberikan kepada kami, dari keterangan bendahara sekolah, uang tersebut merupakan gaji yang dibayarkan untuk para guru selama 4 bulan, infonya menggunakan uang pribadi Kepsek, sisanya akan dibayarkan segera. Untuk masalah rapat, kami untuk membuat surat perjanjian kesepakatan atas masalah ini. Alhamdulillah untuk kesepakatannya sudah selesai, besok mungkin kami akan bahas bersama Wakil Bupati Banyuasin dengan seluruh pihak sekolah," tambahnya.

"Jadi dari hasil kesepakatan kami itu, ada 5 poin kesepakatan yang harus dilakukan, terutama masalah pembayaran gaji kami yang belum diselesaikan," tambahnya.

Sementara Kepala Sekolah PGRI Pulau Harapan Banyuasin, Dwi Mardiansyah, S. Pd mengatakan bahwa permasalahan sudah diselesaikan secara musyawarah mufakat bersama para guru.

"Sudah selesai, kami sudah buat kesepakatan. Silahkan tanyakan langsung pada guru-guru yang berkaitan," ucapnya, singkat.

Sumber  : Liputan
Editor      :Alamsyah

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

0

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

1

Wow
funny

0

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih