7 Des 2025 - 180 View
Tanah Datar, RefaksiDaerah.com — Pasca banjir bandang dan tanah longsor yang memorak-porandakan kawasan vital Lembah Anai hingga menyebabkan badan jalan amblas, pemerintah daerah bersama instansi teknis bergerak cepat. Kerusakan yang mengisolasi akses utama Padang–Bukittinggi ini memaksa seluruh kekuatan diturunkan, karena jalur tersebut adalah “urat nadi” ekonomi dan mobilitas masyarakat Sumatera Barat.
Usai meninjau percepatan perbaikan jalan dan normalisasi aliran sungai di kawasan Mega Mendung, jajaran pimpinan daerah langsung melakukan asesmen lapangan. Hadir dalam peninjauan tersebut Bupati Tanah Datar Eka Putra SE.MM, Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis, Dandim 0307/TD, Kapolres Padang Panjang, serta PPK 1 BPJN Sumbar Noor Arias Syamsul, ST. Mereka turun langsung memastikan pekerjaan Kementerian PUPR berjalan tanpa hambatan dan sesuai standar pengamanan bencana.
Dalam asesmen itu, diputuskan langkah strategis berupa uji coba pembukaan jalur pada ruas yang amblas untuk kendaraan roda dua. Uji coba direncanakan berlangsung selama tiga hari, 8–10 Desember 2025. Keputusan ini diambil setelah kajian teknis menyatakan kondisi jalan telah cukup stabil untuk dibebani secara terbatas, namun tetap memerlukan pengawasan ketat.
Uji coba akan diberlakukan secara sangat terbatas. Jalur dibuka pada pukul 06.00–08.00 WIB dan 16.30–18.30 WIB. Di luar jam tersebut, jalur kembali ditutup. Noor Arias Syamsul menegaskan, keselamatan masyarakat tetap prioritas utama. “Jika cuaca tidak mendukung atau terjadi pergerakan tanah, jalur akan ditutup kembali tanpa kompromi,” tegasnya. “Saat ini tim masih memaksimalkan penguatan konstruksi jalan sebelum benar-benar dinyatakan aman untuk seluruh jenis kendaraan.”
Dari sisi keamanan, Kapolres Padang Panjang memastikan pihaknya mengerahkan personel penuh untuk menjaga arus lalu lintas dan keamanan selama masa uji coba. Ia menegaskan bahwa keselamatan pengguna jalan tidak boleh dikorbankan. “Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah daerah dan hasil asesmen teknis. Masyarakat diminta mematuhi seluruh arahan petugas demi menjaga Kamseltibcarlantas,” ujarnya dengan tegas.
Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, BPJN, dan relawan juga akan berjaga di titik-titik rawan untuk memastikan tidak ada pengguna jalan yang melanggar jam operasional atau melintas tanpa izin. Sistem pengawasan diperketat karena potensi longsor susulan masih menjadi ancaman serius.
Bupati Tanah Datar Eka Putra meminta seluruh masyarakat Sumbar untuk bersabar dan mendukung proses pemulihan infrastruktur yang sedang berjalan. Ia menegaskan bahwa perbaikan dilakukan siang-malam demi mengembalikan konektivitas antarwilayah. “Mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat agar pekerjaan ini diberi kelancaran. Kita ingin jalan ini segera aman dan bisa dilewati kembali seperti sedia kala,” ungkapnya.
Meski akses mulai dibuka secara terbatas, pemerintah menegaskan bahwa situasi masih dalam status waspada. Kerja bersama, kewaspadaan masyarakat, serta percepatan penanganan teknis menjadi kunci agar Lembah Anai segera pulih dari bencana yang melumpuhkan jalur utama Sumatera Barat tersebut.
---
Reporter: Fernando Stroom
Editor: RD TE Sumbar
Sumber: Liputan/ Prokopim
0
0
0
0
0
0