Redaksi Sumbar

Rekaman CCTV memperlihatkan AB (paling kanan) berusaha menghindar dari pukulan MZA, sementara RA menahan tangan dan tas korban. Adegan ini terjadi di halaman sekolah sekitar pukul 14.30 WIB.

Bullying di MTSN 6 Tanah Datar Terekam CCTV: Siswa Dipukuli di Jam Pulang Sekolah

22 Nov 2025 - 36 View

Rekaman CCTV memperlihatkan AB (paling kanan) berusaha menghindar dari pukulan MZA, sementara RA menahan tangan dan tas korban. Adegan ini terjadi di halaman sekolah sekitar pukul 14.30 WIB.

Tanah Datar, RedaksiDaerah.com
Kasus dugaan bullying yang berujung pemukulan terhadap seorang siswa MTSN 6 Tanah Datar pada Rabu, 19 November 2025, kembali mencuri perhatian publik. Rekaman CCTV Gedung Promosi Dekranasda memperlihatkan bagaimana sekelompok siswa mengejar, menahan, hingga memukul seorang pelajar berinisial AB (kelas VII). Kejadian terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, tepat di jam pulang sekolah.

Peristiwa melibatkan tujuh siswa, yakni satu siswa kelas VIII dan enam dari kelas VII. Dua di antaranya merupakan pelaku utama, salah satunya berinisial MZA. Kejadian bermula dari candaan antar siswa, namun situasi berubah ketika gelas plastik milik MZA ditendang oleh AB. MZA kemudian melontarkan kata-kata kasar, sementara AB memilih menghindar.

Upaya AB menghindar tidak berhasil. Rekaman menunjukkan seorang rekan MZA berinisial RA menangkap tangan dan tas AB, menariknya ke area yang tidak terekam kamera. Beberapa detik kemudian, MZA berlari dan langsung melayangkan pukulan ke arah wajah AB sambil mengeluarkan makian. AB sama sekali tidak membalas.

Aksi tersebut akhirnya dihentikan oleh pegawai Dekranasda yang keluar setelah mendengar keributan. Seorang wartawan yang sedang berada di Kantin PWI juga meneriakkan peringatan keras agar para pelaku berhenti. MZA dan RA kemudian kembali bergabung dengan teman-temannya tanpa menunjukkan penyesalan.

Saksi mata yang melihat langsung kejadian segera melaporkannya kepada Kepala MTSN 6 Tanah Datar berinisial Y melalui WhatsApp. Saksi juga menghubungi petugas Satpol PP. Dalam hitungan menit, enam orang guru tiba di lokasi, disusul petugas Satpol PP yang datang menggunakan mobil dinas.

Para siswa kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP untuk pendataan awal. Namun, saksi mata hingga kini mengaku belum diambil keterangannya oleh PPNS Satpol PP, sehingga proses penanganan dianggap belum komprehensif dan belum mencakup semua pihak yang terlibat.

Saat dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp, Kepala MTSN 6 Tanah Datar, Dra. Hj. Y, menyampaikan bahwa peristiwa tersebut menurutnya hanya candaan antar siswa. Ia menegaskan bahwa tidak ada tindakan yang mencederai AB. Kepala sekolah juga meminta agar media tidak memberitakan insiden tersebut karena, menurutnya dengan adanya pemberitaan dari media akan membuat sekolah MTSN 6 Tanah Datar menjadi buru dimata publik, dan persoalan tersebut sudah didamaikan oleh salah satu orang tua siswa yang kebetulan sedang berjualan di Pasar Batusangkar.

"Saya mohon kepada wartawan untuk tidak memberitakan kejadian ini, sebab kalau diberitakan akan berdampak buruk terhadap sekolah kami, dan permasalahan tersebut sudah didamaikan oleh salah satu orang tua siswa yang kebetulan sedang berjualan di pasar Batusangkar." ujarnya kepada awak media ini.

Pernyataan tersebut memicu perdebatan karena tidak sejalan dengan rekaman CCTV yang jelas memperlihatkan serangan fisik dan tindakan kolektif terhadap siswa AB. Publik mempertanyakan objektivitas penyelesaian internal sekolah yang terkesan mereduksi kejadian serius menjadi sekadar candaan.

Kasus ini menuai desakan agar penanganan tidak berhenti pada surat pernyataan dan perdamaian informal. Mengingat korban dan seluruh pelaku masih anak di bawah umur, mekanisme perlindungan anak tetap harus diterapkan, namun tindakan kekerasan fisik tidak dapat diabaikan. Unsur intimidasi kelompok dan penganiayaan ringan sudah terlihat terang dalam rekaman video.

Kini, perhatian publik tertuju pada apakah kasus ini akan ditingkatkan ke ranah penyidikan atau dibawa ke Dinas Sosial dan P2TP2A untuk asesmen psikologis dan proses restorative justice. Dengan bukti visual yang kuat, instansi terkait, termasuk Satpol PP, diminta bertindak tegas untuk memastikan keadilan bagi korban dan menciptakan rasa aman di lingkungan pendidikan.


---
Reporter: Tim Redaksi 
Editor: RD TE Sumbar 
Sumber: liputan investigasi 

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

1

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

0

Wow
funny

0

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih