31 Des 2022 - 247 View
Jakarta,RedaksiDaerah.com- Penerimaan CPNS 2019-2020 lalu menyisakan kekecewaan dan kerugian, baik itu kerugian secara materiil dan imateriil bagi salah satu warga asal Padang Lawas, Sumatera Utara, yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan. Hal itu terkonfirmasi darinya saat dihubungi melalui whatsapp oleh wartawan pada Sabtu (31/12/2022).
Dirinya mengaku telah menjadi korban dugaan penipuan yang kuat dugaan telah dilakukan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di lingkup Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud ristek RI) pada 2019 silam.
Dalam keterangannya, warga tersebut, sebut saja Donni, menguraikan secara singkat kronologisnya bahwa pada tahun 2019 lalu dirinya ke Jakarta dan dipertemukan oleh rekanannya dengan seorang oknum ASN yang menurut rekannya berdinas di Kemendikbud ristek RI dengan inisial IRW. Dalam pertemuan tersebut, okum ASN yang mengaku bertugas di lingkup Kemendikbud ristek tersebut memberikan peluang bahwa dirinya dapat meloloskan orang menjadi CPNS asalkan dapat menyetor sejumlah uang kepada tim kerjanya.
Uang tersebut menurut Donni wajib dibayarkan down payment (DP) terlebih dahulu sebagai bentuk ikatan dan wujud keseriusan dari pihak yang mau dibantu menjadi CPNS. Donni menyimpulkan jika dirinya telah sepakat dan menindak lanjuti permintaan IRW.
“Saya sudah mentransfer sejumlah uang ke IRW sebagai DP ketika itu. Nanti saya print rekening koran dan kirimkan ke wartawan. Selesai liburan tahun baru nanti saya kirimkan,” terang Donni melalui telepon whatsapp.
Meski sudah melakukan transfer sejumlah uang, namun harapan Donni untuk menjadi CPNS kandas tak bersimpul dalam sebuah kepastian baginya. Donni mengaku bahwa saat itu IRW mengatakan bahwa apabila IRW tidak berhasil meloloskan Donni menjadi CPNS maka dirinya akan mengembalikan DP yang sudah ditransfer Donni kepadanya.
“Dia ini (IRW) mengaku punya tim di lintas kementerian jadi saya percaya. Transfer juga saya kirimkan melalui rekening tim jadi memang bukan atas nama dia. Tapi saya kira itu modusnya untuk menghindari jeratan hukum,” jelas Donni.
Meski demikian, Donni dalam keterangannya mengatakan bahwa pihaknya akan segera mendatangi Inspektorat Jenderal Kemendikbud ristek RI agar perkara ini menjadi jelas dan solusinya. Untuk itu, Donni mengatakan jika pihaknya akan lebih dahulu melayangkan surat aduan melalui email dan kontak whatsapp pihak Irjen Kemendikbudristek RI sebelum mendatangi langsung pihak Irjen Kemendikbud ristek RI.
“Semua bukti berupa dokumentasi pertemuan, bukti transfer dan rekaman pembicaraan maupun chattingan whats app yang kami miliki akan kami bawa saat mendatangi Irjen Kemendikbud Januari nanti” bebernya.
Donni meminta media massa untuk mengawal perkara dugaan calo CPNS oleh IRW yang berhasil menipu dirinya itu hingga berkepastian hukum, sebab menurut Donni, selain masalah CPNS, ada masalah lainnya yang juga dilakukan oleh oknum dengan inisial IRW tersebut.
“Tolong saya kawal kasus ini karena selain masalah CPNS ini, masih ada kasus lain yang juga melibatkan IRW. Nanti saya rekam video kronologisnya dan kirimkan ke rekan-rekan media agar jelas, yang akan saya sertakan dengan semua bukti-buktinya,” tandas Donni mengakhiri keterangannya.
Sementara itu, hingga berita ini diposting, IRW belum berhasil dikonfirmasi, namun redaksi akan segera melayangkan surat konfirmasi guna memperoleh hak jawab dari IRW.
Reporter : Tim Liputan
Editor : Tim Redaksi
0
0
0
0
0
0