Redaksi Jabar

Urip Haryanto ( Tengah), Ketua Umum Presidium Poros Nusantara

Bukan Kejadian Biasa, Presidium Poros Nusantara Dorong Kepolisian Serius Ungkap Tragedi Penyerangan Haris Pertama

21 Feb 2022 - 508 View

Urip Haryanto ( Tengah), Ketua Umum Presidium Poros Nusantara

Bandung,RedaksiDaerah.com - Para aktivis adalah anak - anak republik, yang negara harus hadir disana untuk memberikan jaminan keamanan dan perlindungan, kawan – kawan aktivis ini mencurahkan segala cinta dan pengabdiannya terhadap bangsa dan negaranya tanpa pamrih, mereka adalah para penjaga keseimbangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian disampaikan Urip Haryanto, Ketua Umum Presidium Poros Nusantara yang tengah berada di Bandung saat dikonfirmasi wartawan.

Terkait kasus dugaan pengeroyokan dan penyiksaan yang dialami Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama di bilangan Cikini, Menteng Raya, Jakarta Pusat, pada Senin siang pihaknya mendorong pihak aparat segera mengungkap kasus ini. Pengungkapan pelaku dan aktor intelektual di balik penyerangan secara membabi buta terhadap Haris Pertama, sangat penting dilakukan agar tidak menimbulkan spekulasi di ruang publik.

Pasalnya, Haris Pertama yang konon akan diperiksa sebagai saksi setelah melaporkan kasus ujaran kebencian yang menjerat bekas politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean. Apakah pengeroyokan tersebut ada hubungan dengan Ferdinan atau tidak, itu yang ditunggu kepastiannya.

"Kepolisian perlu mengungkap ini, agar tidak ada tafsir liar terkait posisi Haris Pertama sebagai saksi dalam kasus yang ia laporkan dan sedang berlangsung," kata Ketua Umum Presidium Poros Nusantara yang juga aktivis yang konsen tentang Desa dan Budaya di Indonesia yang dihubungi melalui sambungan telephon Senin (21/2/22).

Apalagi, kata Mas UHA panggilan akrab Urip Haryanto, insiden pengeroyokan di Indonesia bukan kali pertama terjadi dan acapkali dihadapi publik. Oleh karena itu, negara harus menjamin keamanan dan ketertiban, agar pihak-pihak yang lebih mengandalkan kekerasan tidak memiliki ruang di negara demokrasi ini.

"Sebagai tokoh muda dan memimpin organisasi kepemudaan nasional (Haris Pertama), tentu ini tidak dapat dianggap sebagai kejadian biasa biasa, untuk itu kepolisian perlu menunjukkan keseriusan dalam menggalang pengayoman publik," tegas pengamat politik Alumni Taplai Lemhannas RI angkatan 2018 ini.

Sebab, masih kata Mas UHA, kondisi ini bisa saja terjadi sebagai upaya adu domba, agar Haris atau KNPI berspekulasi ada kaitan dengan persidangan Ferdinand Hutahean yang akan melibatkan Haris sebagai saksi, namun, pengungkapan kasus ini juga harus jernih dan presisi tanpa tendensi.

Reporter : Eri Sadri
Editor     : Tim Redaksi

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

0

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

0

Wow
funny

0

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih