Bintan, RedaksiDaerah.com - Pekerjaan Proyek Preservasi Jalan KM 16 Simpang Gesek, Kabupaten Bintan yang dikerjakan PT Nugroho Lestari, Konsultan Suvervisi PT Mitra Mandiri Konsultan menuai sorotan dari Lembaga KPK Riau.

Publik menilai Pengajuan Perencanaan Penganggaran Proyek Preservasi Jalan KM 16 Simpang Gesek Bintan, yang disalurkan melalui dana APBN tahun anggaran 2021 terkesan dipaksakan tanpa penghitungan biaya.

“Menurut saya cukup di Krap dan diratakan saja sedikit ujung batas bukit itu dengan parit bahu jalan, pekerjaan itu sudah selesai dikerjakan tidak perlu kita dinding atau Preservasi jalan” kata Ajo yang juga mantan Kontraktor ini.

Dalam kesempatan yang sama setelah melihat-lihat Pekerjaan proyek tersebut, Tim Investigasi Lembaga K.P.K Kepri yang di Ketuai Kennedy Sihombing mengatakan, akibat kurang perhitungan dan perencanaan, negara dirugikan hingga +- Rp 14 miliar,” tegasnya.

Kami (Tim Investigasi Lembaga K.P.K red) juga melihat Pekerjaan yang dikerjakan tersebut asal jadi.

“Kami menduga ada aroma Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam Pengusulan Perencanaan proyek itu,” tambah Ketua DPD Lembaga K.P.K Kepri., Kennedy Sihombing pada media ini Kamis (11/11/21).

Untuk diketahui KKN adalah perbuatan yang melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana, memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan merugikan keuangan rakyat (negara).

Dari hasil pantauan media ini terlihat Pekerjaan Preservasi Jalan KM 16 Simpang Gesek, Bintan ini diduga bermasalah mulai dari pengecorannya yang tak tampak pada siang hari, Papan plang proyeknya juga hilang terbuang.

Hingga berita ini dimuat Kontraktor, Konsultan dan PPK Pelaksana Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Kepulauan Riau belum juga berhasil dihubungi.

Reporter  :  Sukur

Editor       :  Rj Samosir