Redaksi Sawahlunto

Sutan M. Alamsyah, Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 PBH Lidik Krimsus RI

Covid-19 Bisa Dicegah dan Diobati Tanpa Harus Dikarantina

14 Apr 2020 - 1027 View

Sutan M. Alamsyah, Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 PBH Lidik Krimsus RI

Jakarta | RedaksiDaerah.com | Demikian diungkapkan Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Yayasan PBH Lidik Krimsus RI, Sutan M. Alamsyah kemarin (Rabu, 14/04/20) di bilangan Cipayung, Jakarta Timur saat di wawancarai wartawan.

Dia mengatakan, bahwa fakta yang terjadi di lapangan adalah Pemerintah menyediakan tempat yang dipandang steril dan bisa dijadikan sebagai lokasi karantina pasien Covid-19, yang dalam penanganannya para medis dan dokter itu merawat pasien menggunakan alat pelindung diri (APD) yang disertai konsumsi obat-obatan, tetapi faktanya diakatakan Sutan bahwa para medis tetap tertular juga sehingga tidak sedikt dari mereka yang meninggal dunia.

Menurut Sutan, dalam proses karantina itu dapat terjadi dua kemungkinan, yakni pasien menularkan covid-19 kepada para medis, dan sebaliknya para medis menularkan covid-19 kepada pasien yang mungkin saat dikarantina itu belum positif terjangkit virus corona yang mematikan itu, tetapi dikarenakan gejalanya menyasar pada gejala covid sehingga langsung dikarantina.

"Logikanya gini, dokter saja yang sudah menggunakan APD lengkap bisa terjangkiti saat berada di lokasi karantina. Nah, bagaimana dengan pasien yang saat dikarantina itu belum tentu terinfeksi covid-19 dan tidak memakai APD lengkap? Saya katakan ini karena itu tadi, pasien yang mungkin demam biasa, batuk biasa, suhu badan tinggi, malaria, radang, bisulan dan lain-lain, saya sebut bisulan di sini karena itu pun bisa membuat suhu badan menjadi tinggi. Kondisi seperti inilah yang langsung menggiring paradigma dan opini masyarakat ke sana (terinfeksi covid-19). Artinya, masyarakat yang sebenarnya tidak tertular covid-19 ini pun ketika dikarantina bisa ditulari oleh para medis yang selalu melakukan kontak langsung dengan pasien yang memang sudah positif corona. Jadi penularan yang mengglobal ini patut diduga bisa saja terjadi seperti itu," jelas Sutan.

Hal itu diungkapkan Sutan karena menurutnya kondisi seperti ini sudah mendunia sebab belum ada solusi tepat dari Pemerintah masing-masing Negara yang terjangkiti Covid-19, termasuk WHO pun kata Sutan belum mampu memberikan solusi tepat untuk mengakhiri serangan virus yang mematikan ini. Dia bertutur bahwa dengan adanya kondisi seperti itu maka Pemerintah belum bisa menentukan batas waktu pandemi corona ini terus bergejolak menelan korban jiwa di Indonesia.

"Apabila ini berlanjut, maka dampak sosial bagi masyarakat luas akan sangat teraasa sebab ekonomi akan melemah, daya beli melemah, kantor-kantor yang menyelenggarakan pelayanan publik pada tutup sehingga ini jelas akan mengancam stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini akan melumpuhkan berbagai sendi pergerakan bangsa."


Baca juga : PBH LIDIK KRIMSUS RI Bentuk Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19


"Pemerintah harus segera mengambil sikap cepat untuk mencari solusi dengan cara membuka diri kepada semua pihak yang adalah komponen bangsa untuk berkontribusi dan bahu membahu menangani covid-19 ini. Yang penting sejalan dengan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku agar keterlibatan semua pihak itu terjadi secara profesional, regulatif dan akuntabel," kata Sutan.

Sutan dalam komentarnya menjelaskan lebih lanjut bahwa dampak sosial yang akan sangat mempengaruhi kehidupan sosial kemasyarakatan adalah masalah finansial, sebab kata dia tidak mungkin selamanya Pemerintah dapat menjamin kehidupan masyarakat seperti membagikan sembako dan lain-lain yang sementara dilakukan. Untuk itulah dia meminta Pemerintah Indonesia, termasuk WHO dapat membuka diri dan menerima masukan dari berbagai pihak yang berpotensi memberikan solusi bagi penanganan covid-19.

"Kalau orang kaya yang dikarantina wilayah atau terdampak PSBB ini, saya kira ngga jadi masalah karena mereka memiliki kekuatan finansial yang mumpuni. Tapi bagaimana dengan rakyat kecil? Sampai kapan mereka dibatasi pergerakannya untuk tetap berada di rumah? Saya kira ini yang harus menjadi perhatian dan pertimbangan Pemerintah untuk menyiasatinya dengan arif dan bijaksana. Indonesia harus segera bangkit menyelesaikan pandemi ini agar dapat berkontribusi membantu dunia internasional."

"Untuk inilah maka kami dari PBH Lidik Krimsus RI ini hadir untuk berkontribusi memberikan solusi berupa produk obat-obatan dari bahan-bahan alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai langkah pencegahan dan juga sekaligus untuk mengobati. Itu kami lakukan karena saat ini jelas masyarakat panik dan suasana seperti ini menjadi mencekam bagi masyarakat. Jadi kami berharap Pemerintah bisa membuka diri dan menerima kami untuk bergandeng tangan mengatasi pandemi corona yang sangat meresahkan ini," tandas Sutan mengakhiri komentarnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa Ketua PBH Lidik Krimsus RI telah mengeluarkan SK Penunjukan Sutan sebagai Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 PBH Lidik Krimsus RI. SK tersebut dikeluarkan dengan memedomani seluruh amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku di bangsa ini.

 

-Aditya-

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

6

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

0

Wow
funny

1

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih